HIV Human Immunodeficiency Virus, AIDS Acquired Immune Deficiency Syndrome

BACK
AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome) merupakan suatu penyakit yang disebabkan salah satu gerombolan virus bernama retroviruses yang kerap disebut dengan HIV (HIV singkatan dari “Human Immunodeficiency Virus”). Daya tahan tubuh atau sistem kekebalan tubuh akan menurun secara signifikan terhadap seseorang yang terkena virus ini. Virus AIDS menyerang sel darah putih yang disebut dengan T-lymphocytes. Deman antara 3 sampai 6 hari yang akan dialami oleh penderita, namun tergantung dari daya tahan tubuh seseorang. Seseorang yang terinfeksi HIV dimungkinkan akan tetap terlihat sehat tetapi dalam jangka tahunan kekebalan tubuh akan semakin menurun karean salah satunya serangan demam yang berulang-ulang. Didiagnosa menderita HIV bukan berarti seseorang memiliki AIDS atau mereka akan meninggal. Perawatan akan memperlambat kerusakan pada sistem kekebalan tubuh sehingga orang dengan HIV dapat tetap baik, hidup sehat. HIV dapat menular melalui hubungan sek tanpa pengaman, pemakaian jarum dan peralatan lain untuk menyuntik obat secara bersamaan atau bergantian, transfusi darah dan produk darah yang terinfeksi HIV yang mungkin terlewatkan oleh pemeriksaan, ibu dan anak selama masa kehamilan, persalinan dan menyusui. Menurut sumber UNAIDS, pada tahun 2014, the Joint United Nation Program on HIV/AIDS (UNAIDS) memberikan rapor merah kepada Indonesia sehubungan penanggulangan HIV/AIDS. Pasien baru meningkat 47 persen sejak 2005. Kematian akibat AIDS di Indonesia masih tinggi, karena hanya 8 persen Orang Dengan HIV AIDS (ODHA) yang mendapatkan pengobatan obat antiretroviral (ARV). Seseorang yang terinfeksi HIV belum tentu menjadi penderita AIDS, tergantung tingkat imunitas atau kekebalan tubuh seseorang tersebut yang dapat dilihat melalui komponen CD4. Jika terjadi penurunan CD4 sampai kurang dari 200, orang akan makin lemah daya tahan tubuhnya dan jatuh pada kondisi AIDS. HIV berada terutama dalam cairan tubuh manusia. Cairan yang berpotensial mengandung virus HIV adalah darah, cairan sperma, cairan vagina dan air susu ibu. Sedangkan cairan yang tidak berpotensi untuk menularkan virus HIV adalah cairan keringat, air liur, air mata dan lain-lain. Kematian yang disebabkan infeksi HIV kebanyakan bukan karena infeksi virus, melainkan karena turunnya kekebalan tubuh si penderita tersebut.